Profil Pemda

Bupati dan Wakil Bupati, Sejarah singkat, Visi Misi, Lambang Daerah, dan Demografi Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau disingkat Kabupaten Sitaro adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dengan ibu kota Ondong Siau. Kabupaten ini berasal dari pemekaran wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe Dan Talaud pada tahun 2007. Jumlah penduduk kabupaten ini hingga akhir tahun 2021 berjumlah 72.135 jiwa. kabupaten ini memiliki nama kabupaten/kota terpanjang di Indonesia.

Terbentuknya Kabupaten Kepulauan Sitaro merupakan cita cita dan perjuangan bersama semua elemen masyarakat, pemerintah dan Panitia Pembentukan Kabupaten Sitaro. Kabupaten ini di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 dan diresmikan pada tanggal 23 Mei 2007 sekaligus dengan pelantikan Pj. Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Idrus Mokodompit. Saat ini kabupaten Sitaro dipimpin oleh Penjabat Bupati Drs. Joi Eltiano Bernadin Oroh serta Sekretaris Daerah Drs. Denny Kondoj, Msi. Pulau Siau (Kota Ondong) yang menjadi ibukota kabupaten memiliki gunung berapi Karangetang yang dapat dikategorikan aktif.

Wilayah kepulauan  di Kabupaten Sitaro terdiri dari tiga gugusan pulau yaitu Pulau Siau, Pulau Tagulandang, serta pulau Biaro dan masing-masing pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jumlah pulaunya sebanyak 47 pulau, terdiri dari 10 pulau berpenghuni dan 37 pulau tidak berpeghuni.

Untuk menuju ibukota Kabupaten Sitaro, Ulu Siau dapat dilakukan dengan menggunakan jasa angkutan laut jenis kapal penumpang perintis ditempuh selama 6 hingga 8 jam. Jarak yang hanya 85 mil dari Manado menuju Ulu Siau itu bisa juga dicapai dalam waktu 3 jam menggunakan kapal cepat carteran. Hal tersebut cukup mempermudah setiap pelaku usaha dan wisatawan berkunjung ke ibukota Sitaro ini

Visi

Terwujudnya Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang Semakin Unggul Sejahtera dan Harmonis Berbasiskan Sumber Daya Produktif dan Kearifan Lokal

Misi

- Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, profesional dan melayani serta demokratis dan menjunjung supremasi hukum.
- Memperkuat kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan produktifitas, daya saing dan kemandirian masyarakat.
- Memperkuat daya saing daerah melalui pariwisata, perikanan dan perkebunan untuk menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.
- Memperluas jangkauan sarana dan prasaranan transportasi, air bersih, energi dan telekomunikasi agar terjadi pemerataan layanan publik yang berkualitas.
- Mengangkat kebudayaan daerah dan kearifan lokal sebagai landasan hidup masyarakat, daya saing daerah serta kelestarian lingkungan hidup.

Arti Lambang Daerah

1. Perisai segi lima mengandung arti Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Falsafah dan Pedoman Hidup, dan Kepribadiaan Bangsa, yang mendasari dan menjiwai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Serta seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilambangkan dengan bingkai tepi berwarna putih.

2. Sebuah Perahu Kora-kora di samudera luas yang di atasnya berdiri tegak dua buah payung terbuka dan di tengah terdapat sebuah Balairung dengan tiga tiang penyangga atap mengandung arti Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebagai daerah kepulauan adalah ibarat sebuah bahtera yang dibangun dari ramuan pohon sejarah wilayah kedaulatan Kerajaan Siau Dan Tagulandang yang disimbolkan melalui 2 (dua) buah payung terbuka, yang menyatu dalam sebuah Pemerintahan yang otonom dan berwibawa yang dilambangkan dengan sebuah balairung empat pertemuaan raja) dan 3 (tiga) tiang penopang.

3. 5 (lima) alun dinamis gelombang samudera adalah sangkala bulan mei sebagai bulan pelaksanaan temu akbar dan bulan diresmikannya pembentukan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan juga menunjuk kepada keberadaan Kabupaten ini sebagai daerah kepulauan dengan kekayaan potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki.

4. 7 (tujuh) ornamen mata hiu (mata kemboleng) di sisi balairung adalah sangkala tahun 2007 sebagai tahun diresmikannya Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

5. Sebuah bintang sebagai simbol kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan penduduk setempat dan firman-Nya menjadi pedoman arah (Tuhema) bagi sikap dan perilaku hidup beragama dan berpemerintahan dari seluruh lapisan masyarakat Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

6. Setangkai pohon pala dengan buah sejumlah 17 (tujuh belas) buah pala yang sedang mekar, sebagai simbol potensi ekonomi daerah dan juga melambangkan tanggal 17 sebagai tanggal Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. (delapan) buah bunga cengkih, sebagai simbol potensi ekonomi daerah dan juga melambangkan bulan agustus sebagai bulan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8. Setangkai mayang bunga salak dengan 45 (empat puluh lima) bakal buah sebagai simbol potensi ekonomi daerah dan juga melambangkan tahun Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. 2 (dua) buah cikal pohon kelapa sebagai simbol potensi ekonomi daerah. Pohon kelapa mulai dari akar, batang, buah, pelepah, lidi hingga daunnya semuanya memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Dua buah cikal pohon kelapa melambangkan Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai dua lembaga yang harus tumbuh bersama sejalan dengan pertumbuhan daerah dalam tanggung jawab bersama membangun kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

Demografi dan Topografi

Untuk lebih detail bisa mengakses halaman utama.